GARDATIMURNEWS.COM || TAKALAR – Proyek revitalisasi dan pembangunan di SMAN 8 Takalar, Kabupaten Takalar, menjadi sorotan setelah ditemukan tidak adanya kantor atau posko khusus (site office) untuk manajemen proyek di lokasi. Situasi ini menimbulkan pertanyaan publik mengenai standar pengawasan dan transparansi dalam pelaksanaan proyek senilai hampir Rp700 juta ini.
Proyek yang dijadwalkan dimulai pada 11 Agustus 2025 dengan anggaran Rp693.516.000,00 ini didanai sepenuhnya oleh APBN. Menurut papan informasi proyek, pekerjaan yang akan dilaksanakan meliputi rehabilitasi empat ruang kelas dan pembangunan satu toilet.
Saat mengunjungi lokasi Senin 1 September 2025. tim media tidak menemukan adanya bangunan yang berfungsi sebagai kantor proyek. Keberadaan kantor direksi atau kantor lapangan lazimnya dianggap penting sebagai pusat komunikasi, administrasi, dan pengawasan, terutama untuk proyek dengan nilai dan skala pekerjaan yang signifikan.
Konfirmasi dari kepala sekolah selaku penanggung jawab proyek, namun diarahkan kepada bendahara sekolah. Bendahara sekolah justru mempertanyakan tujuan investigasi tim media. “Tabe, siapa yang sudah kita investigasi, Daeng? Dan atas dasar apa kita lakukan investigasi?” tanyanya.
Meskipun demikian, tim media tetap berupaya mendapatkan informasi lebih lanjut. Pada kunjungan kedua, gerbang sekolah ditemukan dalam keadaan tertutup meskipun aktivitas pekerjaan masih berlangsung Rabu 3 September 2025.
Melalui pesan singkat, bendahara sekolah memberikan penjelasan terkait ketiadaan kantor proyek. “Iye, tabe daeng, sesuai RAB, kami memang tidak didanai untuk membuat kantor Direksi Proyek,” ujarnya.
Ketiadaan kantor proyek menimbulkan kekhawatiran mengenai efektivitas pengawasan, koordinasi, dan transparansi proyek. Keberadaan kantor direksi seharusnya menjadi bagian dari perencanaan dan tercantum dalam RAB sebagai wujud akuntabilitas penggunaan dana negara.
Masyarakat berharap pihak-pihak terkait, baik dari pihak sekolah, dinas terkait, dapat memberikan penjelasan yang memadai. Hal ini penting untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana, menjamin kualitas pekerjaan, serta menjawab pertanyaan publik terkait metode manajemen proyek yang diterapkan.
*Team Redaksi*