GARDATIMURNEWS.COM | GOWA —Kamis 28 /November 2024 — Pilkada Kabupaten Gowa yang baru saja usai adalah refleksi nyata dari semangat demokrasi di tingkat lokal. Sebagai pesta rakyat, pilkada adalah wadah bagi masyarakat untuk menyuarakan harapan dan aspirasinya melalui pemilihan pemimpin yang diinginkan.Di balik hiruk-pikuknya, terdapat Pesan Moral yang harus kita renungkan bersama, baik untuk pihak yang Menang maupun yang kalah .
Bagi Pendukung Yang Menang Tetap Mengedepankan Etika adab dan moralitas yang baik,kedepankan adab budaya kita Sipakatau , Sipakainga’ Sipakalebbiri’ sikatutui, Kemenangan adalah amanah, bukan sekadar euforia. Kemenangan itu adalah untuk menunjukkan kedewasaan dalam berpolitik. Hormati pihak yang kalah dengan sikap rendah hati, hindari perilaku yang dapat memicu konflik memfreming hal hal yang negatif. Kemenangan sejati adalah ketika semua pihak merasa disalami saling merangkul, dihormati, dan dilibatkan dalam ide dan gagasan dalam pembangunan daerah. Sebagai pendukung, dorong pasangan yang Anda dukung untuk bekerja dengan transparan, jujur, dan memprioritaskan kepentingan masyarakat.
Bagi Pendukung Pasangan yang Kalah, Kekalahan adalah kesempatan untuk introspeksi, bukan alasan untuk memutus silaturahmi atau menyulut konflik. Demokrasi mengajarkan kita untuk menerima hasil dengan jiwa besar, karena pada akhirnya, yang terpilih adalah pilihan rakyat. Tetaplah kritis, tetapi konstruktif. Awasi kinerja pemerintah dengan bijak, dan jadilah mitra yang mendukung pembangunan daerah melalui masukan positif. Ingatlah, dalam demokrasi, semua pihak memiliki peran untuk membangun, terlepas dari hasil pilkada.
Arah untuk Bersama
Pilkada adalah sebuah babak dalam perjalanan demokrasi, bukan akhir segalanya. Kini saatnya masyarakat Kabupaten Gowa bersatu untuk mendukung pemerintahan yang terpilih agar bisa mewujudkan janji-janji kampanye mereka. Hindari politik balas dendam, ujaran kebencian, atau polarisasi yang merugikan semua pihak.
Kunci dari kemajuan daerah adalah kolaborasi antara pemimpin dan rakyatnya. Dengan bersikap saling menghormati dan menjaga persatuan, Kabupaten Gowa dapat melangkah maju dengan kokoh, menjadikan demokrasi sebagai kekuatan bersama, bukan sumber perpecahan.
Mari kita jadikan Pilkada Gowa ini sebagai pelajaran berharga bahwa demokrasi yang sehat tidak hanya soal menang dan kalah, tetapi juga soal menjaga kehormatan, persaudaraan, dan tanggung jawab bersama.(SS)/red