GARDATIMURNEWS.COM | Gowa – Berawal dari modal hanya Rp200 ribu, Mustafa, S.M., M.Si., putra asli Pattallassang, membuktikan bahwa kerja keras dan konsistensi mampu menembus tantangan persaingan dunia usaha. Pendiri sekaligus penggagas “Juara Kuliner”, sebuah gerakan kewirausahaan berbasis UMKM, kini menjelma sebagai salah satu figur inspiratif di Kabupaten Gowa.
Mustafa yang juga menjabat sebagai Ketua DPD IUMKM Gowa dan pernah mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kabupaten Gowa Dapil 2 dari Partai Gerindra pada Pemilu 2024, membagikan kisah perjalanannya dalam forum diskusi FGD bersama sejumlah media online di sebuah kafe depan Kampus UIN Alauddin Samata, Kamis (22/06/2025).
Menurutnya, “Juara Kuliner” bukan sekadar bisnis, tetapi gerakan sosial untuk memberdayakan UMKM lokal. “Ide bisa ditiru, tapi keberhasilan tidak bisa disalin. Hanya dengan konsistensi dan menjaga kualitas, pelaku UMKM bisa bertahan dan unggul,” ujar Mustafa.
Dalam kiprahnya, Mustafa dikenal aktif memberikan edukasi dan pendampingan kepada pelaku usaha. Melalui wadah Pemuda Juara Pattallassang (PJP), ia membina generasi muda agar adaptif terhadap transformasi digital dan perkembangan zaman. Langkah konkret lainnya adalah peluncuran “Gerobak Juara Kuliner”, sebagai bentuk dukungan nyata terhadap UMKM, khususnya di sektor makanan dan minuman.
Sebagai Ketua DPD IUMKM Kabupaten Gowa sekaligus Dewan Pembina Relawan Juara pada Pilkada Gowa 2024, Mustafa menginisiasi berbagai program kemitraan dan pelatihan. Salah satunya, mendukung para mitra melalui penyediaan gerobak dan pembinaan intensif, termasuk mendorong mereka memanfaatkan media sosial seperti Instagram sebagai kanal pemasaran efektif.
Salah satu mitra aktif adalah Hj. Nurjannah Dg Ngai, pemilik outlet Juara Kuliner cabang Barombong, Desa Taeng. Ia memanfaatkan gerobak kemitraan untuk menjual nasi kuning, es teh, dan kopi. Peran beliau sebagai “orang tua UMKM” menjadi contoh kontribusi nyata masyarakat dalam mengembangkan ekonomi lokal.
“Adaptasi dengan selera lokal dan penyesuaian harga menjadi kekuatan Juara Kuliner. Kami ingin makanan kami tetap bisa dinikmati semua kalangan, khususnya anak muda,” kata Mustafa yang akrab disapa Dg Nangka.
Ia menegaskan, harapan para pelaku UMKM saat ini adalah perhatian lebih dari Pemerintah Kabupaten Gowa, khususnya dalam akses permodalan. “Kami berharap ada rekomendasi pembiayaan dari Pemda melalui skema KUR, baik melalui Bank HIMBARA, PNM, atau lembaga keuangan lainnya dengan limit modal antara Rp5 hingga Rp10 juta,” harapnya.
Kisah “Juara Kuliner” menjadi bukti nyata bahwa semangat kewirausahaan, jika dikelola dengan visi sosial dan inovasi, mampu menjadi kekuatan besar dalam membangun ekonomi kerakyatan. Mustafa menutup obrolan dengan pesan kepada generasi muda: “Jangan takut memulai. Kuncinya adalah kerja keras, konsistensi, dan keberanian untuk berinovasi.”Tutupnya (Nur)