GARDATIMURNEWS.COM | Deli Serdang – Pengelolaan dana Ketahanan Pangan (Ketapang) pada BUMDes Mandiri Sejahtera Desa Batu Lokong, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, kini menjadi sorotan tajam masyarakat. Dana penyertaan modal desa senilai Rp163.636.000 diduga mengalami mark up dalam pengadaan ternak lembu.
Hasil temuan di lapangan memicu kekecewaan warga. Dana ratusan juta rupiah tersebut diduga hanya direalisasikan untuk pembelian 10 ekor lembu berukuran kecil dengan kondisi kurus, yang dinilai jauh dari kata layak dan tidak sebanding dengan besarnya anggaran yang digelontorkan.
Lebih memprihatinkan lagi, proses pembelian ternak itu disebut tidak pernah dikomunikasikan kepada Kepala Desa, Kepala Dusun, maupun Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Kondisi ini memunculkan dugaan adanya pengelolaan dana yang tidak transparan.
Ketua BPD Desa Batu Lokong, Umar, mengungkapkan kekecewaannya usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama pihak PMD Kecamatan, pendamping desa, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas.
“Kami mewakili masyarakat sangat kecewa. Penjelasan Direktur BUMDes saat sidak justru mengejutkan dan sulit diterima akal sehat,” ujar Umar saat ditemui di sebuah warung di Desa Naga Timbul, Kecamatan Tanjung Morawa.
Umar menuturkan, Direktur BUMDes menyatakan bahwa BPD hanya sebatas “mengetahui” adanya anggaran BUMDes yang bersumber dari Dana Desa, tanpa memiliki ruang untuk bertanya maupun melakukan pengawasan secara mendalam.
“Saat kami tanyakan kegiatannya apa dan berapa ekor lembu yang dibeli, jawabannya “BPD hanya sebatas tahu”. Bahkan disebut-sebut itu arahan dari oknum staf PMD berinisial SD, bermarga Sinambela. Penjelasan ini kami nilai tidak jelas dan berpotensi menyesatkan,” tegas Umar.
Ia menilai pernyataan tersebut secara tidak langsung merugikan masyarakat desa Batu Lokong terkhusus yang seharusnya menjadi representasi kontrol masyarakat desa. Umar pun mendesak Pemerintah Kabupaten Deli Serdang agar memberikan penegasan dan klarifikasi resmi .
“Kami meminta Bupati Deli Serdang mengevaluasi oknum yang bertugas di lingkungan Pemkab (PMD) maupun desa, yang memberi penjelasan tidak mendidik, segera ditindak!
Dalam sidak tersebut, Direktur BUMDes juga menyebutkan bahwa ternak lembu dibeli dari Kariman, yang diketahui merupakan Kepala Desa Parbarakan. Fakta ini semakin menambah tanda tanya besar di tengah masyarakat.
Atas dugaan mark up dan lemahnya transparansi tersebut, masyarakat Desa Batu Lokong secara tegas mendesak Bupati Deli Serdang, Inspektorat Kabupaten, serta Kapolresta Deli Serdang untuk segera turun tangan melakukan pemeriksaan menyeluruh.
Warga meminta agar Direktur BUMDes Mandiri Sejahtera ditindak tegas apabila terbukti melakukan penyimpangan dalam pengelolaan dana penyertaan modal BUMDes.(Baem Siregar


