GARDATIMURNEWS.COM |Gowa (Sulsel) — Syaparuddin SH atau sering disapa Daeng Ngawing dengan latar belakang Pendidikan Sarjana Hukum Alumni UNHAS Tahun 2006,pengalaman pernah sekolah di STPDN,pernah menjadi Penyuluh hukum dan pernah kerja di kantor Depag Kini menjadi Salah satu figur Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sekaligus Pengurus Partai dikecamatan Bontonompo kabupaten Gowa provinsi Sulawesi Selatan, yang kesehariannya bekerja sebagai pengusaha Ayam potong.
Impian dan cita-cita besarnya merebut kursi Anggota DPRD Gowa kelak akan tercapai melalui perhelatan pemilihan calon legislatif pada tahun 2024.
“jadi caleg ini mimpi ji pak ,awalnya saya tidak mau jadi pemerintah, tapi kerja kerja sosial,termasuk bantuan bantuan sosial kemasyarakat secara pribadi sudah kami lakukan sejak lama,baik bantuan untuk rumah ibadah maupun bantuan pembagian beras dari hasil usaha peternakan yang di geluti.namun bantuan bantuan seperti itu kita serahkan kepada Allah S.W.T biarkan Allah yang menilai bukan berarti kami pencitraan”Tutur Syaparuddin ketika ditemui wawancara dikediamannya pada Selasa (24/1/2023).
Menurut Syaparuddin pola pikirnya sejak kecil punya pemikiran tidak akan pernah makan uang negara,bahkan misalnya bantuan sekecil apapun itu tidak pernah masuk dikeluarganya sebab orang tuanya juga dahulu adalah seorang pengusaha,dengan hasil usaha peternakannya saat ini ia bisa hidup menghidupi Keluarganya,anak anaknya juga bisa sekolah menjadi penghafal Alquran ke Pondok pesantren swasta ternama yang jauh lebih bagus di Gowa.
Sebagai kader partai keadilan sejahtera (PKS)
Syaparuddin,Terpanggil maju cikal bakal calon legislatif dapil 5 kecamatan Bontonompo dan Bontonompo selatan.
Walaupun Pada awalnya ia tidak pernah berpikir untuk menjadi sebagai seorang pemerintah ,namun didasari dengan keinginan terpanggil untuk memenuhi aspirasi suara rakyat kelak di DPRD Gowa,dikarenakan Banyaknya pengalaman yang membuat ummat terzolimi seperti halnya akibat pandemi covid19 pada tahun 2020 yang lalu pembatasan aktifitas rumah ibadah (Masjid) ditutup,ditiadakan sholat taraweh,dampak ekonomi krisis di Sebabkan jaga jarak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM),terkesan kita dibodohi, tidak ada yang berani berteriak,harga ayam anjlok,dan Keinginan Memperjuangkan Pembangunan yang merata, dari dasar itulah ingin melangkah ke DPRD Gowa.***
Reporter: Muhammad NurNas Islam.
Adm : Salman Ds